Minggu, 21 Agustus 2011

Polsek Jonggol Sita 50 Knalpot Racin


Polsek Jonggol Sita 50 Knalpot Racing

BOGOR--MICOM: Dalam rangka menciptakan ketertiban umum dan kenyamanan di wilayah Kabupaten Bogor bagian timur dan tertib berlalu lintas, jajaran Polsek Jonggol menggelar razia knalpot dan lampu rem yang tidak sesuai aturan.

Sebanyak 50 knalpot racing dan sedikitnya 10 lampu rem berwarna putih menyilaukan disita petugas Polsek Jonggol, Rabu (5/1). Barang-barang tersebut merupakan hasil razia yang digelar selama dua hari berturut-turut.

Menurut Wakapolsek Jonggol Ajun Komisaris Gayo, razia yang dilakukan di depan Polsek Jonggol, karena banyaknya keluhan masyarakat terhadap knalpot yang berisik. "Ini demi ketertiban umum dan menciptakan kenyamanan. Selain knalpot bising dan lampu silau, kami juga memeriksa kelengkapan motor dan pengemudi seperti helm, surat-surat, dan pelat nomor," jelas Gayo.

Kendati demikian, dalam razia tersebut tidak dilakukan penindakan alias tilang dulu selama dua minggu. "Nanti kalau sudah dua minggu lewat masih ada yang melanggar baru akan kami tilang. Kalau sekarang masih tahap pembinaan dulu," ujarnya.

Jika ada yang kedapatan belum memasang pelat nomor, maka pihaknya meminta mereka untuk memasang di kantor polisi. Bagi ada yang kedapatan tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), maka disuruh mengambil dulu di rumah.

"Begitu juga untuk mereka yang tertangkap basah motornya memakai knalpot racing. Mereka tidak ditilang, tapi harus menggantinya dengan knalpot standar dulu, baru boleh melanjutkan perjalanan. Yang kami sita hanya knalpot racingnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gayo mengatakan bahwa untuk sementara waktu razia hanya dilakukan di depan kantor polsek. (OL-5)

Jalur Alternatif Jonggol Kian Rusak Parah



Jalur Alternatif Jonggol Kian Rusak Parah

BOGOR (Pos Kota) – Jalur alternatif Jonggol menuju Citeureup dan Cianjur lewat Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat rusak parah. Tidak hanya badan jalan yang hancur, tapi juga Jembatan Cisurijan di Desa Sukamakmur yang di bibir jalannya nyaris habis digerogoti longsor.

Terkikisnya badan jalan hingga menyisakan sekitar tiga meter, membuat warga waswas ketika melintas pada malam hari. Karena di sekitarnya tak terdapat lampu penerang jalan. “Sudah lebih setahun dibiarkan. Lama-kelamaan jembatan bisa ambrol apalagi saat hujan,” ujar Marlam, warga Desa Sukamakmur, Kamis.

Jembatan yang menghubungkan Desa Sukamakmur dan Sukamulya ini, bagi warga, tak hanya sebagai akses memperlancar perekonomian. Tapi, juga akses utama bagi warga Jonggol dan Cariu menuju Citeureup dan Kabupaten Cianjur. “Sudak berulangkali kami usulkan, tapi belum ada tanggapan. Jika jembatan ambrol, dipastikan beberapa daerah akan terisolir,” timpal Usep Daud, Sekretaris Sukamakmur.

Usep mengakui, perbaikan jalan di sekitar Jembatan Cisurijan sudah dianggarkan dalam anggaran 2011. Tetapi, karena kondisinya makin parah, warga meminta pemkab mempercepat perbaikan.

BETONISASI DIKELUHKAN

Sementara itu, betonisasi Jalan Jonggol-Sukamakmur dikeluhkan warga lantaran tidak secara menyeluruh. Dari 11 Km panjang jalan, hanya tiga meter yang dibeton. “Masa, cuma tiga kilometer yang dibeton. Percuma saja,” ujar Supandi, warga Desa Sukanegara, Kecamatan Jonggol.

Parahnya, kata dia, jalan yang sebagian di antaranya nyaris terendam itu sering dilintasi truk pengangkut hasil galian. Dan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak setahun terakhir.

Sekcam Sukamakmur Usep Daud membenarkan jika betonisasi jalan alternatif Jonggol-Sukamakmur baru dilakukan sebagian. “Sisanya masih menunggu ketuk palu musrenbang,” katanya. Dia menyayangkan banyaknya truk pengangkut bahan galian yang masih melintas di jalan tersebut. “Betonisasi belum rampung, tetapi truk galian berlalulalang. Akibatan jalan itu semakin rusak parah,” katanya.

(iwan/B-dari POS KOTA)