Senin, 08 Desember 2008

Peresmian 100 Ribu Unit RSS di Jonggol



Presiden SBY dan Ibu Ani melakukan peninjauan usai meresmikan 100 ribu unit RSS Kedua, di Cibubur, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, hari Kamis (2/11) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info) Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari Kamis (1/11) pagi meresmikan 100 ribu unit RSS (Rumah Sederhana Sehat) kedua, di Perumahan Citra Indah Kota Nuansa Alam Timur, Cibubur, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ini adalah 100 ribu unit rumah tahap kedua yang diresmikan Presiden, setelah 100 ribu unit tahap pertama diresmikan di Semarang, Jawa Tengah, bulan Maret 2006 lalu. Pembangunan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target pembangunan rumah baru layak huni, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009.

Presiden SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di lokasi pada pukul 10.00 WIB, disambut dengan paduan suara anak-anak serta tari Merak. Ketua Umum DPP REI (Real Estate Indonesia), Lukman Purnomosidi dalam laporannya mengatakan, pembangunan RSH tersebut tetap menunjukkan peningkatan. "Peningkatan yaitu dari 78.000 unit pada tahun 2005 menjadi 83.000 pada tahun 2006, dan diperkirakan akan mencapai 95.000 pada tahun 2007 ini. Kami menyadari bahwa angka-angka tersebut belum cukup melonjak, namun setidaknya sudah signifikan dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya," ujar Lukman.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Bantuan/Pinjaman Uang Muka (BUM/PUM) dan penyerahan kunci rumah dari pengembang kepada debitur TNI, debitur swasta, debitur PNS, dan debitur umum. Dilanjutkan dengan penandatanganan 4 Nota Kesepahaman tentang konsolidasi tanah untuk Rumah Susun Sederhana antara Menteri Negara Perumahan Rakyat, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Badan Pertanahan Nasional dan DPP REI.

Di dalam sambutannya, Presiden SBY mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus menerus memikirkan pembangunan perumahan rakyat. "Terimakasih pula kepada REI karena telah mewujudkan perumahan sederhana dan sehat untuk rakyat ini. Bunga selasih tak pernah layu, terimakasih, thank you," kata SBY yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari tamu undangan dan rakyat sekitar.

Kerja dari REI, kata SBY, membuktikan bahwa negara walaupun banyak bencana dan banyak riak-riak dalam kehidupan politik kita, namun pembangunan untuk rakyat tidak boleh berhenti satu hari pun, kita harus menjalankan program mulia itu. Kepada seluruh jajaran pemerintahan, Presiden SBY minta agar program pembangunan rumah-rumah sehat sederhana dijalankan dengan baik. "Bupati, walikota, gubernur, sediakan lokasi yang terjangkau. Sediakan lokasi untuk itu, lakukan peringanan bahkan biaya perijinan untuk membangun rumah sederhana sehat," kata SBY. Ia juga mengingatkan bahwa prasarana bagi para penghuninya juga harus disiapkan dengan baik. Antara lain sekolah, pasar, listrik, jalanan serta air.

Sementara itu, kepada dunia perbankan, SBY berpesan agar mereka dapat memberikan kredit dengan bunga kredit yang pas. Agar masyarakat mampu membeli rumah sederhana sehat, dan mampu memiliki kehidupan yang layak. SBY juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar turut berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. "Saya serukan kalau untuk kepentingan umum dan tanah bisa dialihkan, lakukan proses pengalihan dengan ganti rugi yang wajar. Kalau dulu memang banyak dirugikan, itu harus dihentikan. Rakyat harus dapatkan ganti rugi yang layak, yang baik," papar SBY. Presiden SBY berharap seluruh lapisan masyarakat mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan di Indonesia, karena keberhasilan sebuah bangsa, sangat tergantung dari kerja sama dan partisipasi rakyatnya.


Peresmian 100 ribu unit RSS Kedua ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti. Kemudian SBY beserta rombongan meninjau kompleks perumahan dengan berkendara mobil, diiringi dengan lagu Rumah yang Manis. Di tempat peninjauan, presiden SBY beserta Ibu Negara menanam pohon, diikuti oleh para menteri dan seluruh pemilik rumah.
Tampak hadir pula antara lain Mendagri Mardiyanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, pimpinan dan anggota DPR-RI, Ketua Umum KADIN MS Hidayat, serta para pimpinan asosiasi pengusaha. Presiden beserta rombongan meninggalkan lokasi pada pukul 12.15 WIB, langsung menuju Halim Perdana Kusuma untuk bertolak ke Banjarmasin dalam rangka kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan. (mit)

Tidak ada komentar: